Senin, 27 Juli 2009

Keli Meal Alternatif Sumber Protein


Istilah ‘Keli Meal’ masih sedikit asing di bidang peternakan, wajar saja karena produk ini baru dikembangkan ada di Malaysia. Di Indonesia ikan keli dikenal sebagai ikan lele (ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah)). Jadi pengertian dari keli meal simplennya adalah ikan lele yang di ambil minyaknya.Penulis mengangkat tema ini karena melihat keprihatinan kondisi pertanian Indonesia. Sementara limbah peternakan (kotoran ayam) di pakai untuk pupuk pertanian, namun tidak ada fedback dari pertanian yang memadia, intinya sektor pertanian tak mampu mensuport peternakan. Jika dibiarkan, industri peternakan semakin susah saja kondisinya. Oleh karena itu peternak semestinya membantu mencari alternatif terutama mengenai bahan baku pakan.

Memproduksi keli meal adalah salah satu sistem integrasi yang bisa di kembangkan untuk memperoleh bahan pakan berkualitas dari limbah peternakan itu sendiri. Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa keli meal perlu di kembangkan di Indonesia :

1. Sistem Integrasinya mirip dengan sistem longyam (Balong Ayam)

Di Jawa barat di kenal sitem longyam, yaitu pemeliharaan ikan di bawah peternakan ayam. Sistem yang efektif dan efisien untuk produksi kelimeal sangat mirip dengan logyam, hanya saja ada sedikit sentuhan teknology dimana kadar pH, oksigen, amonia air bisa di deteksi dan dikontrol dengan komputer sehingga kondisi kesehatan ikan dan SR (Survival Rate) nya.tinggi.Untuk selanjutnya pengolahan ikan menjadi keli meal menggunakan teknology untuk pembuatan fish meal (fish meal plan). Di Indonesia sudah banyak produsen fish meal, sehingga system ini mudah untuk diadopsi.

Dengan sistem yang sudah dikenal, sistem integrasi ini mudah di kembangkan. Pengembangan ikan lele (keli) di sistem ini berbeda dengan budidaya lele di kolam dalam hal kepadatan dan pakan dan size ikan ketika di panen.

2. Memberikan Fedback pada Industri Pakan

Beberapa tahun terakhir bahan pakan terus meningkat harganya, tidak hanya sumber energy seperti jagung dan CPO ;sumber protein seperti SBM, CGM, MBM juga ikut naik. Keli Meal mempunyai kandungan nutrisi yang cukup tinggi, dengan biaya pakan yang rendah harganya juga akan bersaing dengan tepung ikan dan SBM. Berikut ini adalah kandungan nutrisi keli meal* :


* diadopsi dari Technology Park Malaysia

Terlihat bahwa kandungan asam amino keli meal, harga akan cukup bersaing karena biaya pakan ikan lele sebagian dari kotoran sehingga produk ini akan di cari untuk bahan pakan unggas maupun ikan. Keli meal akan mempu mengurangi penggunaan soybean meal yang sekarang masih 100% import.

3. Menambah Keuntungan Peternak

Dengan sentuhan teknology memproduksi keli meal akan menambah keuntungan peternak, karena peternak mendapat tambahan income dari penjualan keli meal dan keli Oil. Dimana keli oil cukup banyak mengandung omega-6 dan omega-3 sehingga harganya kompetitif. Kandungan omega 3 ikan lele :

Perlu Belajar dari Malaysia

Masih sedikit yang menjalankan usaha ini, untuk menjalankan usaha ini kita perlu belajar dari malaysia, selama 10 tahun Technology Park Malaysia telah melakukan penelitian tentang keli meal. berikut ini adalah flow cart dari Produksi Kelimeal di Malaysia :


Di Malaysia 2 hektar lahan untuk pengembangan keli farm akan menghasilkan 600 MT keli meal dan 195 MT keli oil. (Telah di Terbitkan di Majalah Poultry Indonesia, Edisi March 2008).

Tidak ada komentar: