Warga menyelamatkan sapi yang selamat dari sapuan awan panas di tepi Kali Gendol, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (29/10). Ratusan hewan ternak yang berada di radius 5 km dari puncak Merapi dievakuasi oleh warga menuju tempat yang lebih aman. TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO Interaktif, Klaten - Para pengungsi yang berada di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, saat ini mulai membutuhkan sumbangan berupa pakan ternak. Saat ini penduduk kesulitan untuk memberi makanan kepada ternaknya, lantaran sebagian besar rumput di lereng Merapi tertutup debu vulkanik.
"Logistik untuk makanan warga sudah sementara cukup aman," kata Camat Kemalang, Suradi, Rabu (3/11). Menurutnya, stok bahan makanan yang dimiliki cukup untuk kebutuhan 5.129 pengungsi selama sepuluh hari ke depan.
Justru, dia melanjutkan, para warga saat ini mengalami krisis pakan ternak. Sebagian besar rumput yang berada di lereng Merapi telah tertutup pasir dan debu vulkanik. Warga terpaksa membeli rumput dari daerah lain dengan harga yang tidak murah. "Hewan ternak merupakan harta yang paling berharga bagi para penduduk," kata Suradi.
Dia berharap, masyarakat dan lembaga yang berminat untuk membantu pengungsi mulai memikirkan kebutuhan warga berupa pakan ternak. "Beternak sapi dan kambing menjadi mata pencaharian utama warga lereng gunung," kata dia.
"Logistik untuk makanan warga sudah sementara cukup aman," kata Camat Kemalang, Suradi, Rabu (3/11). Menurutnya, stok bahan makanan yang dimiliki cukup untuk kebutuhan 5.129 pengungsi selama sepuluh hari ke depan.
Justru, dia melanjutkan, para warga saat ini mengalami krisis pakan ternak. Sebagian besar rumput yang berada di lereng Merapi telah tertutup pasir dan debu vulkanik. Warga terpaksa membeli rumput dari daerah lain dengan harga yang tidak murah. "Hewan ternak merupakan harta yang paling berharga bagi para penduduk," kata Suradi.
Dia berharap, masyarakat dan lembaga yang berminat untuk membantu pengungsi mulai memikirkan kebutuhan warga berupa pakan ternak. "Beternak sapi dan kambing menjadi mata pencaharian utama warga lereng gunung," kata dia.
Seorang pengungsi, Wahyuni, mengaku harus merogoh koceknya dalam-dalam untuk membeli rumput. Tiap hari harus mengeluarkan Rp 50 ribu untuk membeli lima ikat rumput. Lima ikat rumput ukuran cukup besar tersebut habis dimakan empat ekor sapinya dalam sehari.
Biasanya, rumput-rumput tersebut didapatkan dari lereng Merapi secara gratis. "Untung masih punya tabungan," kata Wahyuni. Hanya saja, dia tidak tahu hingga kapan mampu bertahan untuk mencukupi kebutuhan ternaknya. Padahal beternak menjadi satu-satunya mata pencaharian dia dan suaminya.
Biasanya, rumput-rumput tersebut didapatkan dari lereng Merapi secara gratis. "Untung masih punya tabungan," kata Wahyuni. Hanya saja, dia tidak tahu hingga kapan mampu bertahan untuk mencukupi kebutuhan ternaknya. Padahal beternak menjadi satu-satunya mata pencaharian dia dan suaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar