Tambahkan teks |
Hal inilah yang membuat para peternak berusaha memenuhi kebutuhan ransum, walaupun harga ransum yang semakin hari semakin mahal. Membuat ransum berkadar Protein 19% serta kandungan kalori antara 2500 – 3000 kkal.
Kebutuhan gizi itik :
Masa Starter
- Kandungan Energi, 2800 – 3000 kkal serta 18 – 20% Protein
Masa Grower (itik remaja)
- Kandungan Energi, 2500 – 2700 kkal serta 15 – 17% Protein
Masa layer ( itik petelur )
- Kandungan Energi, 2600 – 2800 kkal serta 17 – 19% Protein Pakan merupakan kebutuhan pokok dalam usaha pemeliharaan ternak itik. Biaya untuk ransum menempati presentase terbesar dibandingkan dengan biaya lainnya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan dalam penyediaan dan penyusunan ransum yang baik sangat diperlukan oleh peternak.Pada prinsipnya fungsi makanan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup, membentuk sel-sel dan jaringan tubuh, serta menggantikan bagian-bagian yang rusak. Selanjutnya makanan untuk kebutuhan berproduksi.
- A. Gizi
- Yang dimaksud dengan gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam ransum ternak yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Karbohidrat, lemak dan protein akan membentuk energi sebagai hasil pembakaran.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga dan energi yang dipakai dalam setiap aktivitas di dalam tubuh dan gerak itik. Sumber karbohidrat antara lain terdapat dalam jagung, beras, sorgum dan dedak padi.
2. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga serta mengandung vitamin A, D, E dan K. Kelebihan karbohidrat ditimbun di bawah kulit tubuh sebagai lemak. Jadi kekurangan lemak bisa diisi oleh karbohidrat. Tetapi lemak yang berlebihan dapat menyebabkan terganggunya saluran reproduksi. Adapun sumber bahan ransum yang mengandung lemak adalah jagung, kedelai dan minyak ikan.
3. Protein
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, mengganti jaringan-jaringan yang rusak serta berproduksi. Kebutuhan protein kasar tergantung pada fase hidup itik. Selain persentase total kandungan protein di dalam makanan, perlu juga diperhatikan keseimbangan asam amino yang membentuk protein tersebut. Untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut, penyusunan ransum dianjurkan terdiri dari berbagai macam bahan baku. Dengan demikian kekurangan suatu asam amino dapat ditutupi oleh asam amino yang diperoleh dari bahan baku lainnya. Berdasarkan sumbernya, protein dapat digolongkan menjadi dua yaitu protein yang berasal dari hewan dan protein yang berasal dari tanaman.
a. Protein Hewan
Protein yang berasal dari hewan mempunyai nilai hayati yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang berasal dari tanaman. Sumber protein hewani antara lain terdapat dalam tepung ikan, hasil ikutan daging dari tempat pemotongan hewan dan susu bubuk kering.
b. Protein nabati
Protein nabati berasal dari tanaman seperti jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil kacang hijau dan bungkil kacang tanah. Akan tetapi kelebihan protein dapat mengakibatkan penurunan pertumbuhan ringan, penurunan penimbunan lemak tubuh dan kenaikan tingkat asam urat di dalam darah. Selain itu dapat pula mengakibatkan litter menjadi basah yang disebabkan ternak mengkonsumsi air yang berlebihan.
4. Mineral
Mineral merupakan zat pembangun pertumbuhan dan produksi. Kebutuhan mineral relatif sedikit tetapi kekurangan mineral dapat mengakibatkan efek yang tidak menguntungkan pada ternak itik. Sumber mineral adalah dari makanan hijauan dan dari hewan.
5. Vitamin
Vitamin sangat dibutuhkan dalam metobolisme kalsium dan fosfor yang berfungsi sebagai pembentukan tulang dan kulit telur.
B. Energi
Energi adalah hasil dari proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak didalam tubuh dengan satuan pengukur kalori. Energi diperlukan untuk semua kegiatan fisiologis dan produksi itik termasuk aktivitas pernapasan, sirkulasi darah, pencernaaan makanan dan sebagainya. Karbohidrat dan lemak merupakan bahan makanan sumber energi yang praktis dan efisien. Adapun kebutuhan energi metabolisme adalah sebagai berikut :
Fase starter : 2800 – 3000 kkal/kg
Fase grower : 2500 – 2700 kkal/kg
Fase layer : 2600 – 2800 kkal/kg
C. Bahan baku pakan
Bahan baku pakan itik beragam dan dapat digunakan sesuai ketersediaan serta tingkat harga bahan tersebut.
Adapun kandungan zat nutrisi beberapa pakan dapat dilihat di bawah ini :
D. Feed Suplement
Untuk melengkapi ransum makanan dibutuhkan vitamin, mineral dan antibiotik yang bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan, mempertahankan atau meningakatkan produksi dan menjaga kesehatan ternak itik. Feed suplement bisa hanya berbentuk vitamin, mineral atau campuran antara antiobitik dan vitamin atau juga campuran dari vitamin, antibiotik dan mineral. Cara pemberian feed suplement mengikuti aturan dari pabrik pembuatnya.
Contoh perhitungan pakan buatan untuk memperoleh kandungan protein dan energi metobolisme dari beberapa bahan baku pakan untuk itik pada periode starter.
Untuk menyusun ransum atau pakan itik dara dan itik periode layer (induk petelur), cara perhitungannya sama seperti di atas.
Kebutuhan protein adalah sebagai berikut :
Fase starter : 18 – 20 %
Fase grower : 15 – 17 %
Fase Layer : 17 – 19%
Memanfaatkan Ransum Jadi
Seperti unggas pada umumnya, itik pun memerlukan nutrisi untuk produktivitasnya. Untuk itik yang dipelihara secara umbar, kebutuhan nutrisinya diperoleh sendiri dari lingkungan sekitarnya. Tapi untuk itik yang dipelihara dengan cara terkurung, kebutuhan nutrisinya harus disediakan oleh peternak. Adapun nutrisi tersebut diperoleh dari ransum atau pakan itik.
Secara umum, pemeliharaan itik bertujuan untuk menghasilakan produksi telur dan daging.Demikian juga dengan ransum atau pakan itik yang tersedia di pasaran, telah dipisahkan untuk memenuhi kebutuhan pakan itik sesuai dengan tujuan pemeliharaan.
Berikut adalah rangkuman kadar gizi ransum lengkap dan konsentrat yang diperoduksi oleh beberapa perusahaan ransum serta tabel tentang presentase campuran konsentrat dengan bahan lain untuk dijadikan ransum lengkap.
A. ITIK PETELUR
B. ITIK PEDAGING
Keterangan :
- ME = energi metabolisme
- mgg = minggu
- hr = hari
- 1 = Produk PT Comfeed Indonesia Ltd.
- 2 = Produk PT Wonokoyo Feedmill
- 3 = Produk PT Proteina Prima
- 4 = Produk PT Sentraprofeed Intermitra
- 5 = Produk PT Artacitra Terpadu Feedmill
- 6 = Produk PT Wirifa Sakti
- 7 = Produk PT Welgro Feedmill Indonesia
- 8 = Produk PT Gold Coin Indonesia
Kebutuhan Nutrisi Pakan Itik Pedaging dan Petelur pada Berbagai Umur Pemeliharaan
Ransum merupakan komponen terbesar dalam usaha pemeliharaan itik, ketersediaan ransum ini sangat penting karena porsi anggarannya dapat mencapai hingga 70% dari alokasi biaya produksi. Tak heran bila peternak selalu berupaya memenuhi kebutuhan ransum ini, meskipun harganya terus melonjak naik.
Dalam pemberian ransum pada ternak itik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain seperti jumlah ransum , umur ternak, jenis pemeliharaan, periode pemeliharaan, cara pemberian, cuaca di sekitar peternakan serta kondisi kesehatan ternak itik sendiri.
Jumlah Pemberian Pakan
Dalam ilmu peternakan, ternak itik tergolong unggas tipe sedang. Selanjutnya, ternak itik dapat dibagi ke dalam jenis itik petelur, pedaging serta petelur dan pedaging. Pengelompokan ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan pasar dan pengelolaan pakan.
Tabel 1 : Konsumsi ransum itik lokal dalam satu minggu
Jumlah ransum yang dibutuhkan oleh itik lokal jantan umumnya lebih tinggi 20% dari itik betina. Mulai umur 6 minggu konsumsi itik betina dan jantan sudah harus dibatasi. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi lapisan lemak pada tubuh itik karena tidak disukai oleh konsumen terutama bagi usaha penggemukan itik.
Pemberian ransum untuk itik dilakukan paling sedikit dua kali sehari. Namun, hasilnya akan lebih baik bila ransum diberikan tiga kali dari jatah satu hari. Jumlah yang diberikan pada pagi hari adalah 2/5 bagian dari total jatah satu hari. Sementara pada siang hari diberikan 1/5 bagian dan sisanya diberikan pada sore hari.
Sebenarnya jatah ransum satu hari untuk berbagai umur itik dapat berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh suhu lingkungan dan suhu tubuh itik itu sendiri. Oleh karena itu, cara pemberian pakan seperti pada tabel 1. hanyalah sebuah acuan karena bagaimanapun pengalaman dan pengamatan pribadi akan lebih menjamin kesuksesan peternak.
Untuk lebih jelas, maka pada tabel 2 dan 3 : menyajikan jumlah pemberian ransum yang diberikan berdasarkan pengalaman peternak itik yang lain serta pada tabel 4 : menyajikan kebutuhan nutrisi pakan itik pedagiang dan petelur pada berbagai umur pemeliharaan bersumber dari Balitnak Bogor.
Tabel 2. Pemberian ransum itik petelur
Tabel 3. Pemberian ransum itik pedaging
Tabel 4 . Kebutuhan nutrisi pakan itik pedaging dan petelur pada berbagai umur pemeliharaan
Demikianlah cara pemberian pakan sesuai dengan jenis dan umur pemeliharaan ternak itik, kiranya artikel ini dapat memberikan acuan ataupun gambaran bagaimana cara pemberian pakan yang baik sesuai dengan kebutuhan itik.
Sumber : Sudaro Yani, Siriwa Anita, Ransum Ayam dan Itik : Jakarta, Penebar Swadaya, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar