Dalam dunia peternakan, permasalahan praktis selalu bermunculan, masalah yang dihadapi itu terkadang tampak sepele, ringan dan gampang , tetapi tidak jarang juga masalah yang datang juga tampak besar, rumit dan bahkan menakutkan.
Dalam mencari kiat permasalahan khususnya dalam dunia peritikan yang memang belum ada standar yang pasti dalam pemeliharaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya bisa dengan mencoba beternak dan mengatasi kendala sendiri, bertanya kepada peternak yang sudah berpengalaman, bertanya pada para praktisi, mencari sumber rujukan kepada berbagai media buku peternakan dan media massa tentang peternakan, dan bisa juga dengan membuka berbagai situs internet yang membahas tentang seputar dunia unggas khususnya itik.
Dunia peternakan itik itik memang sudah lama di kenal oleh masyarakat kita, namun sayang tingkat populasi, produktivitas, dan pertumbuhannya dapat dikatakan masih berjalan lamban.
Seperti usaha lainnya, bisnis beternak itik tidak lepas dari berbagai kendala, masalah, dan resiko sejauh ini kendala yang sering timbul adalah disebabkan oleh :
1. Kurangnya ketersediaan bibit berkualitas ( keseragaman induk ) yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman para breeder (penetas) tentang pentingnya faktor genetika hasil tetasannya yang berdampak luas terhadap dunia peritikan ini. Contoh kasus : banyaknya jenis itik petelur yang produktivitas bertelurnya yang makin lama makin menurun. Kiat untuk memecahkan masalah tersebut adalah peternak harus mempunyai sumber yang dapat di percaya untuk mendapatkan bibit itik petelur ataupun untuk pedagingnya.
2. Tata cara pemeliharaan yang masih menganut sistim tradisional (ekstensif) dan semi intensif, yang belum ada kesepakatan standar yang baku. Sebab tiap masing masing daerah peternakan itik ini mempunyai cara masing-masing untuk memelihara ternaknya. Contoh kasus : dari setiap sentra peternakan itik tidak dapat ditemui kesamaan tentang pola pemeliharaan, sistim perkandangan, pakan ,dll. Kiat untuk melaksanakan pemeliharaan dengan baik dan benar yang perlu diperhatikan adalah :
• Pemilihan tempat dan kondisi lingkungan berdasarkan pada jenis bibit yang akan di ternakkan, sistim perkandangan , kualitas dan kuantitas pakan serta ketersedian air yang cukup.
• Perencanaan usaha ternak itik meliputi ukuran unit usaha, segmen usaha itik yang dipilih (petelur, pembibitan, pedaging, dll)
• Perencanaan pembuatan kandang berdasarkan pada tata letak kandang, ukuran kandang, kepadatan kandang, dan bahan pembuatan kandang.
• Perencanaan metode beternak itik berdasarkan pada pertimbangan biologis dan ekonomis, cara pengelolaan, dan rencana tahunan.
3. Disamping bebagai masalah diatas, masalah lain yang menghadang adalah masalah pakan. Jika pemberiannya tidak dilakukan secara tepat dan benar justru akan menimbulkan masalah baru, sebab masing-masing di setiap daerah peternakan jenis dan pola pakannya berbeda-beda. Kiat untuk mengatasinya adalah minimal peternak harus dapat mengetahui kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk ternak itiknya, dan juga mengetahui kandungan nutrisi bahan yang akan digunakan untuk pakan itik pada masa awal pertumbuhan (starter), pertumbuhan (grower), petelur (layer) atau untuk itik pedaging.
Dengan memperhatikan permasalahan dan kendala di atas, saya berharap di masa yang akan datang dunia peritikan ini akan mengalami kemajuan di berbagai bidang, diantaranya :
• perbaikan genetis terhadap jenis itik yang diternakkan untuk memperoleh keturunan itik dengan kriteria tertentu. Meskipun sudah banyak yang berusaha mengembangkan tetapi hasilnya masih belum banyak dirasakan oleh kebanyakan peternak.
• Perbaikan metode beternak itik
• Perbaikan aspek sosial ekonomi dari penduduk dikaitkan dengan usaha dunia itik ini.
Demikianlah sedikit ulasan yang saya tuangkan dalam tulisan ini semoga dunia peternakan khususnya itik di masa yang akan datang dapat mengalami perbaikan dan kemajuan lebih baik dari saat ini .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar