Lidah buaya mengandung bioaktif yang dikenal sebagai antrakinon berfungsi sebagai antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen di dalam usus. Ekstrak khlorofom dari gel lidah buaya mempunyai pengaruh menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella.
Lidah buaya adalah salah satu tanaman yang sudah banyak digunakan untuk kesehatan tidak hanya untuk manusia. Zat yang terkandung dalam lidah buaya juga sangat bermanfaat bagi hewan ternak, khususnya ayam.
Gel Lidah Buaya
Feed additif yang kini mulai dikembangkan adalah berupa gel yang berasal dari jenis tanaman. Salah satu contoh yang sudah berkembang adalah gel dari lidah buaya.
Gel lidah buaya dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan pada ayam broiler serta dapat memperbaiki nilai konversi pakan. Gel lidah buaya (Aloe vera) diketahui mengandung zat bioaktif anthrakinon yang berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri seperti bakteri Eschria coli dan Salmonella. Gel lidah buaya bisa diekstrak dengan kloroform dan methanol untuk mendapatkan anthrakinonnya.
Selain itu, gel lidah buaya juga berperan dalam mempercepat pembusukan makanan dan menghalangi kelembaban. Gel lidah buaya ini tidak berwarna dan berbau, tidak mempengaruhi rasa atau rupa, alami serta aman digunakan.
Cara membuat gel lidah buaya untuk dijadikan feed additif adalah dengan memisahkan gel dari kulitnya terlebih duhulu. Kemudian gel daging lidah buaya tersebut dikeringkan menggunakan oven.
Selanjutnya, daging lidah buaya digiling hingga menjadi tepung. Bahan dalam bentuk kering atau tepung ini kemudian dicampurkan ke dalam ransum pada setiap pencampuran pakan. Pemberian optimum bioaktif lidah buaya sebagai campuran pakan ayam petelur adalah dengan mencampurkan 1,00 g/kg dalam pakan.
Sementara ketika pemberian bioaktif pada dosis 0,50 g/kg ransum akan menampilkan rasio konversi pakan terbaik yaitu 1,78 sehingga terjadi peningkatan efisiensi penggunaan ransum tersebut. Sedangkan, penambahan bioaktif lidah buaya sebesar 0,75% akan menurunkan kolesterol daging dada ayam broiler.
Tepung Lidah Buaya
Pembuatan tepung yang mengandung zat bioaktif lidah buaya diawali dengan memisahkan daging dari kulit, kemudian daging lidah buaya dikeringkan menggunakan oven. Selanjutnya, daging lidah buaya digiling hingga menjadi tepung. Untuk memperoleh 1 kg pakan tepung lidah buaya ini, biasanya dibutuhkan 100 kg lidah buaya segar.
Manfaat pemberian pakan lidah buaya ini antara lain dapat mengurangi konsumsi ransum dibandingkan dengan ransum yang diberi antibiotik, selain itu juga mampu menghasilkan bobot telur lebih tinggi, serta nilai konversi ransum lebih rendah dengan perbaikan konversi ransum 8,40%.
Bioaktif lidah buaya ini mempunyai efektifitas yang sama dengan antibiotika sebagai imbuhan pakan untuk konsumsi ransum, bobot telur dan konversi ransum bagi ayam petelur di tingkat peternak komersial.
Pakan tambahan atau feed additif sudah umum digunakan dalam peternakan unggas modern. Penggunaan pakan tambahan ini sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan atau meningkatkan produktivitas ternak dan meningkatkan efisiensi.
Manfaat pemberian pakan lidah buaya ini antara lain dapat mengurangi konsumsi ransum dibandingkan dengan ransum yang diberi antibiotik, selain itu juga mampu menghasilkan bobot telur lebih tinggi, serta nilai konversi ransum lebih rendah dengan perbaikan konversi ransum 8,40%.
Sumber: litbang.pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar